VISI CALON GURU PENGGERAK
Yanik Wulandari, S.Pd. Pengajar SMA Negeri 2 Wonogiri CGP Angkatan 4
“Mewujudkan Murid Pembelajar yang Berkharakter dan Berbudaya dalam Ekosistem Pembelajaran Berpihak Pada Murid”
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, guru harus dapat mendesain pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru tidak bisa memaksakan anak menjadi seperti yang guru inginkan, namun menggali, menemukan potensi diri anak dan kemudian mengarahkan anak menemukan potensi diri, menemukan jati dirinya. Anak diberi kebebasan namun guru memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Inkuiri apresiatif model BAGJA merupakan salah satu pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Dimana sekolah harus mengaplikasikan pendekatan tersebut dengan tahapan BAGJA agar kami sebagai guru penggerak bisa mewujudkan visi dan misi guru penggerak untuk mewujudkan merdeka belajar terutama dalam hal kemandirian siswa. Prinsip IA dan ajaran filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang merdeka belajar dan percaya bahwa setiap murid memiliki potensi dan mampu untuk melakukannya. Tentu dalam hal ini, guru mengerti serta memahami bahwa murid memiliki potensi yang sama tingginya. Maka dari itu tugas guru adalah memfasilitasi dan menjadi jembatan bagi murid untuk menunjukkan potensi dan bakat terbaiknya.
Pembelajaran yang selama ini dilakukan belum mengarah pada bagaimana mengembangkan bakat dan potensi yang di miliki anak. Dalam pengamatan saya banyak hal yang mendasari hal ini diantaranya adalah metode yang digunakan guru dalam pembelajaran, sarana belajar, suasana dan kenyamanan kelas. Metode ceramah serta pemberian tugas dengan ultimatum keras membuat murid malas belajar, tidak tertarik dengan materi yang disampaikan dan tentu saja berdampak pada tujuan pembelajaran yang tidak dapat terwujud. Hal ini kemudian mendasari saya menyusun aksi nyata ini dengan tujuan dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, menarik dan menyenangkan.
Tujuan :
- Menumbuhkan semangat dan minat belajar siswa
- Menumbuhkan siswa yang berkharakter dan berbudaya
- Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan (perwujudan berpihak pada murid)
- Murid merasa senang dan gembira dalam belajar tanpa tekanan dan paksaan.
(perwujudan berpihak pada murid)
Aksi nyata ini saya lakukan dengan tujuan dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, menarik dan menyenangkan. Pada awal pelaksanaan aksi nyata ini saya mulai dengan berdiskusi dengan murid kelas XI dan XII tentang pembelajaran atau kelas yang mereka inginkan serta menanyakan penilaian mereka terhadap proses pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini. Beberapa anak menyampaikan pendapat mereka, sebagian mereka menginginkan cara berbeda dalam belajar bahasa Inggris mengingat bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit.
Saya kemudian menyusun metode dan tekhnik yang sedikit berbeda dengan yang biasa saya lakuka yaitu sebagai pusat pembelajaran. Di aksi nyata ini saya tekankan intinya harus berpusat kepada siswa sehingga siswa menjadi berkharakter dan berbudaya
Mewujudkan ekosistem yang nyaman untuk belajar yaitu belajar di luar kelas sehingga siswa senang dan terciptanya pembelajaran yang berpusat pada siswa
Siswa dapat maksimal melakukan praktik pembelajaran
Siswa percaya diri akan tugasnya dan akan menjadi budaya positif
Mewujudkan karakter siswa yang berpikir positif dan semangat sehingga menjadi budaya di kelas untuk selalu semangat dalam belajar
CGP melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mementingkan kebutuhan siswa untuk berdiskusi bersama
CGP melakukan kegiatan pembimbingan bagi siswa yang masih kurang paham akan materi di kelas dengan memberikan jam tambahan di luar kelas dan ini akan membudaya pembelajaran yang berpusat pada siswa.