
By. admin
Senin, 8 Agustus 2022
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN LIFE SKILL MELALUI KEGIATAN MEMASAK OLAHAN PANGAN HIGIENIS NUSANTARA
SMAN 2 WONOGIRI
Oleh

Tri Winarsih, S.Pd
Guru Ekonomi dan Prakarya & Kewirausahaan
SMA Negeri 2 Wonogiri
Kehidupan manusia dalam bermasyarakat sejak dahulu telah mengembangkan kemampuan olah pikir dan olah rasa, baikuntuk membantu memecahkan masalah maupun menghasilkan produk olahan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Indonesia memiliki potensi besar bagi pasar dunia industri, maka generasi muda perlu memiliki jiwa yang tangguh untuk berwirausaha, memahami strategi wirausaha dan keberanian untuk terjun ke dalam dunia usaha.
Menyikapi perkembangan dan perubahan teknologi, budaya dan gaya hidup yang terjadi dengan cepat di dunia saat ini, dunia pendidikan di Indonesia mengantisipasi melalui penguatan keterampilan dan jiwa kewirausahaan peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan dan jiwa kewirausahaan ini adalah Prakarya.
Mata Pelajaran Prakarya terdiri dari empat sub bidang keterampilan yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan. Prakarya pengolahan mengembangkan keterampilan peserta didik melalui kepekaan terhadap lingkungan, ide dan kreativitas untuk bertahan hidup secara mandiri dan ekonomis.
Di SMAN 2 Wonogiri, kami mengembangkan sebuah program kegiatan Kewirausahaan Life skill dengan fokus memasak. Program ini mengacu pada konsep hasta karya Ki Hajar Dewantara yaitu mengembangkan cipta, rasa, dan karsa dengan menciptakan produk olahan pangan yang berdampak pada diri serta lingkungan secara kontekstual dan higienis.
Kewirausahaan Life skill Memasak ini mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu merencanakan dan menghasilkan produk olahan pangan yang berdampak individu maupun sosial dan berbasis ekosistem. Kompetensi pembelajaran terdiri dari kemampuan mengeksplorasi dan mengembangkan bahan, alat, teknik (pencampuran, pemanasan, pengawetan, dan modifikasi), serta sistem pengolahan. Pengalaman pembelajaran diperoleh dari sekolah, keluarga dan masyarakat. Di samping itu, peserta didik dilatih kemampuan berpikir kreatif-inovatif, logis, sistematis, dan global (komprehensif). Pengembangan materi pembelajaran bersifat kontekstual yaitu menggali potensi kearifan lokal melalui kemampuan apresiasi, observasi, dan eksplorasi untuk membuat desain/perencanaan. Proses produksi pengolahan melalui eksperimen, modifikasi, dan penyajian sebagai sentuhan akhir (finishing touch) produksi dengan memberi kesempatan merefleksi dan mengevaluasi. Akhirnya, melalui penguasaan ilmu dan pengetahuan seni, desain, teknologi, budaya, ekonomi dengan semangat kewirausahan.

Program Prakarya berfokus pengolahan bahan pangan yang kami laksanakan ini memiliki tujuan sebagai berikut :
- Menghasilkan produk pengolahan pangan sehat/higienis yang ekonomis melalui eksplorasi bahan, teknik, alat dengan mengembangkan pengetahuan dan prinsip teknologi pengolahan.
- Mengapresiasi, mengevaluasi dan merefleksi karya produk teknologi olahan pangan masyarakat maupun teman sendiri berdasarkan pendekatan sistematis ilmiah.
- Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui kepemimpinan, kerja sama dan berani mengambil resiko.
Kewirausahaan Life skill ini mengembangkan kemampuan siswa untuk mengolah bahan pangan secara higienis menjadi produk jadi dan produk setengah jadi dalam bentuk sajian/kemasan yang menarik berbasis kewirausahaan. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan melalui metoda kolaborasi, sinergi dan sintesa untuk mengkaji, memecahkan, mengevaluasi dan merefleksikan dalam kegiatan pengolahan bahan, teknik dan alat.
Berikut ini langkah – langkah pelaksanaan program kegiatan Kewirausahaan Life Skill Memasak yang kami terapkan di SMAN 2 Wonogiri:
A. KEGIATAN AWAL
- Siswa kelas X (Sepuluh ) ada 12 kelas, setiap kelas akan di bentuk menjadi 6 kelompok, setiap kelompok anggotanya 6 siswa. Setelah dibentuk kelompok, masing-masing kelompok menentukan ide poduk olahan pangan higienis Nusantara.
- Ide yang sudah disepakati anggota kelompok dan disetujui oleh guru yang mengampu, kegiatan selanjutnya adalah setiap kelompok membuat proposal kegiatan, proposal kegiatan yang dibuat harus mencakup latar belakang membuat produk, nama produk, alat dan bahan, cara pembuatan, dan rencana anggaran yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Contoh proposal : PRODUK OLAHAN PANGAN HIGIENIS NUSANTARA SIOMAY- BANDUNG. Setelah proposal jadi, kita tentukan jadwal dan tempat pelaksanaan memasak. Tempat perlaksanaan kita sepakati di area dapur sekolah SMA Negeri 2 Wonogiri.
- Selanjutnya siswa berkumpul dengan anggota kelompoknya untuk pembagian tugas persiapan alat dan bahan, merencanakan penyajian, dan pengemasan produk jadi. Kegiatan pembagian tugas:
- Guru pengampu menjelaskan alur pelaksanaan memasak, setelah proses memasak selesai dan produk sudah jadi, ada produk yang dinilai dengan penyajian yang menarik, dan ada juga produk yang dikemas higienis untuk di promosikan/ dijual di lingkungan sekolah.
- Guru pengampu menyiapkan peralatan memasak milik sekolah untuk membantu kelancaran kegiatan memasak, guru pengampu juga menyiapkan stiker menarik yang akan ditempelkan di kemasan produk yang di jual. Contoh Stiker Produk :

B. KEGIATAN MEMASAK
- Proses Memasak
Pada tahap ini, siswa bersama anggota kelompoknya memasak menu sesuai yang telah mereka sebutkan di proposal. Berikut ini beberapa dokumentasinya:




2. Penyajian
Pada tahap ini, siswa berlatih untuk menyajikan menu yang telah dimasak dengan kemasan dan cara penyajian yang higinis dan menarik. Foto-foto di bawah ini merupakan beberapa contoh penyajian masakan siswa.

3. Pengemasan produk yang di jual
Siswa kemudian juga didorong untuk berlatih mengemas produk masakan mereka agar lebih layak jual. Foto berikut adalah salah satu contohnya:
C. KEGIATAN AKHIR PROMOSI PRODUK/ MENJUAL PRODUK
Pada akhirnya siswa didorong untuk melakukan penjualan pada produk masakan yang telah mereka kembangkan. Siswa boleh memasarkan secara langsung pada kawan atau guru, boleh juga melakukan pemesanan lewat sosial media. Siswa juga didorong untuk melakukan promosi yang menarik untuk meningkatkan daya jual produk mereka. Foto- foto dibawah ini merupakan dokumentasi kegiatan akhir berupa promosi dan menjual produk :
Pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa rangkaian kegiatan program kewirausahaan Life Skill memasak ini telah berjalan dengan baik. Mulai dari awal hingga akhir, kegiatan terlaksana dengan lancar, peserta didik pun begitu antusias dan semangat dalam melaksanakannya.
Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari program yang kami jalankan ini. Dari kegiatan kewirausahan ini, peserta didik mampu menghasilkan produk olahan pangan sehat/higienis melalui eksplorasi bahan, teknik, alat dengan mengembangkan pengetahuan dan prinsip teknologi pengolahan. Tidak hanya itu, dengan kegiatan memasak ini peseta didik dapat mengeksplorasi produk olahan pangan higienis nusantara atau produk yang bernilai ekonomis dari berbagai sumber, Peserta didik juga dapat menganalisis karakteristik bahan, alat, teknik dan prosedur pengolahan, serta penyajian dan kemasan.
Melalui kerjasama dalam menentukan ide produk olahan pangan peserta didik mampu menyusun rencana pembuatan produk olahan pangan higienis berdasarkan analisis usaha, ketersediaan bahan, peralatan, bentuk, serta tampilan sesuai potensi nusantara dan hasil eksplorasi. Setelah menyusun perencanaan, peserta didik juga mampu mengembangkan produk olahan pangan nusantara higienis berbasis usaha, serta menampilkan dalam bentuk penyajian dan pengemasan secara kreatif-inovatif dan dipromosikan, serta tujuan terakhir sekolah untuk menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan melalui kepemimpinan, kerja sama dan berani mengambil resiko bisa tercapai melalui kegiatan memasak ini. Dapat kami simpulkan, program kegiatan Kewirausahaan Life Skill Memasak ini memiliki dampak yang baik bagi peserta didik SMA Negeri 2 Wonogiri dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.