Donor Darah Dalam Rangka Peringatan HUT SMANDAGIRI ke-49
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), pihak sekolah menginisiasi kegiatan donor darah siswa yang disingkat dengan DORAS yang di selengarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah yang ke-49. Sebagai penyelenggara, sekolah menyediakan sarana dan fasilitasnya dengan baik. Aula yang dirasa representatif dijadikan tempat dihelatnya kegiatan donor darah tersebut.
Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Beragam cara dapat dilakukan untuk memperkuat sisi humanis. Donor darah, misalnya. Kegiatan yang mentransfusikan darah pendonor yang berpotensi besar dapat menyambung hidup sesamanya. SMA Negeri 2 Wonogiri mendukung penuh langkah kemanusiaan tersebut.
Hari Rabu (25/01) kemarin, terlihat beberapa petugas dari PMI Wonogiri sibuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan demi lancarnya kegiatan. Sedangkan peserta didik yang tergabung di ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMA Negeri 2 Wonogiri untuk mengawal dan membantu acara tersebut dalam hal sarana prasarananya.
Pelaksanaannya sendiri dijadwalkan dari jam 07.00 WIB hingga selesai. Namun karena antusiasnya begitu besar, baik dari peserta didik maupun pendidik sehingga akhirnya sedikit molor dari apa yang sudah direncanakan.
Perlu dipahami bahwa tidak semua peserta didik dapat menjadi pendonor darah. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Seperti usia minimal 17 tahun, memiliki berat badan minimal 45 kg, tekanan darah stabil, denyut nadi teratur, dan suhu suhu tubuh normal. Sesuai dengan persyaratan tersebut maka tak heran mayoritas yang dapat berpartisipasi adalah mereka yang duduk di bangku kelas XII.
Selain rasa kemanusiaan, donor darah juga memberikan manfaat bagi pendonor sendiri. Menukil dari selebaran yang dibagikan pihak PMI dan PMR SMA Negeri 2 Wonogiri beberapa benefit positif itu antara lain meningkatkan produksi sel darah merah serta menjaga tubuh menjadi lebih sehat karena tubuh memproduksi darah baru. Donor darah tidak sekedar mendistribusikan cairan kental merah pekat dari dalam tubuh ke kantong-kantong darah. Lebih dari itu, kegiatan itu secara tidak langsung memperkuat hubungan antar sesama, mengembalikan marwah setiap insan untuk berbagi kehidupan